Urbannews Musik | Sulit ditampik jika ada anggapan bahwa banyak yang rindu dengan karya chrisye. Lagulagu dan warna suaranya yang sebegitu khas hadir di ruang-ruang hidup para pendengarnya. Maka kita akan paham jika banyak yang turut melantun andaikata Chrisye benar-benar tampil di atas panggung, entah itu Iagu dari album Sabda Alam, Percik Pesona, ataupun 18 album Iainnya.
Mengobati rasa rindu penggemar terhadap sang legenda tersebut, sang komponis Erwin Gutawa mengkreasikan ‘Chrisye Live” melaIui videovideo rekaman manakala sang penyanyi pernah tampil, yang ia disuguhkan dengan apik di Jakarta International Java Jazz Festival ke-16 hari pertama, Jumat, 18 Februari 2020 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, dengan tamu spesial Gerald Situmorang.
Meski sudah berpulang sejak 13 tahun silam, namun Chrisye dengan gaya dan suaranya yang khas menjelma kembali diatas panggung lewat Led Display atau Videotron dengan balutan irama orkestra Erwin Gutawa. Penampilan dibuka dengan lagu Semusim dan medley Rock and Roll yang terdiri dari Aku Cinta Dia, Nona Lisa, Hura-Hura, dan Anak Sekolah.
Selanjutnya, penonton di ajak bernyayi bersama dengan lagu Seperti Yang Kau Minta. Special guest Gerald Situmorang di pertunjukkan ini tampil dengan gitar akustiknya berduet bersama Chrisye membawakan lagu Sendiri dan medley lagu Selamat Jalan Kekasih dan Untukku. Chrisye Live by Erwin Gutawa di BNI Java Jazz 2020 hari pertama ditutup dengan lagu Pergilah Kasih.
Tak sekedar video dalam bentuk lagu, dengan memanfaatkan teknologi, suara Chrisye yang dikurasi dari berbagai video penampilan live-nya sepanjang 1994 hingga 2003 silam, turut dihadirkan. Sesekali, Chrisye dalam layar menjalin interaksi pada band ataupun penonton yang disambut antusias. Hal tersebut membuat mendiang serasa hadir dalam ruangan.
Dalam sebuah kesempatan, Erwin berujar, kolaborasi antara video penampilan Chrisye dan musik yang diiringinya secara langsung bisa terasa pas, berkat proses editing yang apik, baik lagunya dan speech-nya. Salah satunya dengan merestorasi rekaman suara Chrisye yang dijadikan materi pertunjukan tersebut, tanpa mengubah tone dari suara Chrisye sama sekali.
Salah satu hal paling istimewa dalam konser tersebut adalah pengakuan Erwin Gutawa yang menyesal tidak sempat menciptakan lagu untuk Chrisye semasa hidupnya. Dalam kesempatan itu, dirinya menampilkan lagu gubahannya bersama Gita Gutawa yang menulis liriknya untuk Chrisye berjudul “Kidung Abadi”. Dan, luar biasanya, lagu tersebut dinyanyikan lewat suara Chrisye dengan bantuan teknologi yang mampu mengkurasi suara Chrisye dari 200-an suku kata yang pernah terekam.
Ada catatan menarik dari pertunjukan Chrisye Live by Erwin Gutawa di Jakarta International Java Jazz Festival 2020. Pertama. Walau secara teknis, Erwin Gutawa tinggal mensinkronkan musik yang dimainkan dengan video live Chrisye, jika tidak ada persenyawaan musikal keduanya pasti ada misleuknya. Kedua. Merekam perjalanan bermusik bagi seorang musisi itu sangat penting, baik itu foto maupun video, karena suatu saat dokumentasi tersebut bisa jadi diperlukan.|Edo (Foto Dion Momongan)