Urbannewss Musik | Sejak album terakhir ‘Tak Hanya Diam’ di tahun 2007, grup band Padi tak produktif menelurkan karya. Apalagi setelah Piyu (gitar) hengkang, kemudian para personel lainnya; Fadly (vokal), Rindra (bas), Yoyo (drum) serta Ari (gitar), membentuk band Musikimia, praktis Padi tenggelam bersama kejayaannya.
Beruntung, mereka yang sejatinya punya keinginan mengembalikan keutuhan band bertemu ‘arsitek’ banyak panggung musik penyanyi Indonesia yang namanya sudah tak asing lagi di kalangan anak-anak band yakni Albert Wijaya atau lebih populer Albert Megapro. Dan, mereka pun bersatu kembali di tahun 2017 dengan membawa bendera Padi Reborn.
Setelah dua belas tahun lamanya mereka vakum. Hari ini, Jumat, 25 Oktober 2019 bertempat di QQ Kopitiam Plaza Indonesia, Jakarta, Padi Reborn akhirnya resmi merilis album terbaru mereka bertajuk Indera Keenam. Ini sekaligus juga menjadi album keenam Padi Reborn selama 22 tahun perjalanan karir bermusiknya.
Kelahiran album ‘Indera Keenam’ di bawah Sony Music Entertainment Indonesia (SMEI) ini, menjadi sebuah pembuktian eksistensi Padi Reborn di belantika musik Tanah Air. “Ini adalah ’new blood’ bagi eksistensi Padi Reborn di industri musik Indonesia. Bahwa Padi Reborn masih ada dan akan terus berkarya,” tutur Ari.
Indera Keenam berisi delapan lagu, terdiri dari satu lagu baru berjudul “Kau Malaikatku” yang telah lebih dulu dirilis dan tujuh lagu lama yang diaransemen ulang. Padi Reborn menghadirkan dimensi baru pada album ini melalui aransemen musik yang fresh dan berbeda dari album-album terdahulu.
Setiap nomor dalam album dikemas dengan konsep akustik dan balutan string sentuhan Denny Chasmala sebagai co-producer. “Padi Reborn ingin agar karya dalam album ini bisa dinikmati kapanpun, dimanapun, dan oleh siapapun. Artinya, bisa dinikmati oleh penikmat musik secara lebih luas lagi,” ujar Piyu.
Fadly mengatakan, hadirnya album Indera Keenam terasa lebih segar dengan penampilan baru. Kebaruan ini akan diterjemahkan dalam semua aspek Padi Reborn. “Ada image baru ingin kami ciptakan, misalkan dari kostum, performance di panggung, spirit dalam bermusik, dan tentu saja musikalitas kami,” terang Fadly, sang vokalis.
Sementara, Rindra Noor mengatakan, bahwa nama album ‘Indera Keenam’ diambil dari Indra tambahan di luar panca indera yang dimiliki. ‘Tuhan sebetulnya memberikan kita satu indera lainnya yang disebut indera keenam. Dalam hal ini, indera keenam kami sebagai musisi yaitu kemampuan untuk menghasilkan musik indah.”
Hedi lskandar selaku A&R Sony Music Entertainment Indonesia menuturkan album Indera Keenam adalah karya monumental Padi Reborn yang ditunggu-tunggu para penikmat musik Indonesia dari berbagai kalangan. Hal senada, harapan Yoyo sang drummer, bahwa album terbarunya ini dapat diterima oleh Sobat Padi dan pecinta musik Indonesia, terutama pendengar millenial yang baru mengenal Padi Reborn.
Desain cover album anyar ini pun tak luput dari filosofi serba enam. Dengan latar belakang hitam, angka enam ditampilkan menonjol dalam visual berbentuk hexagonal atau segi enam. “Hexagonal adalah desain dari alam yang punya konstruksi terkuat. Seperti sarang lebah dan sarang laba-laba. Ini juga dimaknai Padi Reborn saat ini punya komposisi yang kuat,” Ari menambahkan.
Konsep aransemen akustik yang ringan dalam album ‘Indera Keenam’ ini, tidak lepas dari sentuhan tangan dingin Denny Chasmala sebagai co-producer. Denchas yang akrab disapa berani melakukan perubahan musik Padi yang biasanya menjadi luar biasa. Tidak saja lebih ringan, tapi sentuhan stringnya terasa lebih lembut dengan sound terasa lebih kekinian. Dan, Padi Reborn pun membawakannya lebih sabar dan dewasa.
“Ketika saya diminta mengaransemen ulang beberapa karya lagunya oleh teman-teman Padi Reborn untuk di album ‘Indera Keenam’, saya cuma minta lirik lagunya saja, tidak dengan melodinya. Saya ingin membuat musik seperti dari awal, berdasarkan setiap kata atau makna yang tersirat dalam liriknya. Saya tidak ingin terjebak dengan musik Padi yang sudah ada,” pungkas Denchas.
Setelah memperkenalkan album terbarunya, Padi Reborn melanjutkan penampilan langsung di Stasiun MRT Bunderan HI. Berikutnya Album Indera Keenam akan dibawakan secara eksklusif dalam acara; Mega Konser “Indera Keenam” Padi Reborn, di studio terbesar di Asia Tenggara, Studio RCTI+ MNC Studios, Kebon Jeruk, pada hari Jumat 1 November 2019.|Edo