Urbannews | Superfriends, menekuni dunia usaha dan menjadi entrepreneur semakin menarik minat banyak generasi muda Indonesia saat ini. Buktinya, ajang kompetisi bisnis yaitu Super Adventure Dare To Be The Next Superpreneur telah berhasil menjaring sebanyak 25 finalis yang merupakan para entrepreneur muda terbaik dari berbagai daerah di Indonesia. Tinggal selangkah lagi mereka dinobatkan sebagai The Next Superpreneur yang memperebutkan hadiah total senilai Rp 500 juta.
Babak grand final Super Adventure Dare To Be The Next Superstar akan digelar pada 1-2 Oktober 2022 mendatang di Sky Deck Lt 3 Sarinah, Jakarta Pusat. Beragam kategori wirausaha juga bakal diperlihatkan oleh para finalis tersebut mulai dari clothing & apparels, food and beverage, technology, produksi bahan mentah, jasa dan handcraft.
Terpilihnya 25 finalis entrepreneur muda tersebut merupakan hasil proses kurasi yang dilakukan oleh para juri sekaligus mentor yang terdiri dari Jeffry Jouw owner USS Networks & Kick Avenue, Brian Imawan CEO & Founder Jumpstart Indonesia, Dea Salsabila CEO & Founder Rentique, Bagus Satrio Founder Sagara Boot, dan Adit Yara Founder NIION. Para finalis berasal dari berbagai daerah yang terbagi dari lima regional section yaitu Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan luar pulau Jawa.
Selain para juri, juga sosok Sammy Bramantyo bakal ikut meramaikan fase grand final Dare To Be The Next Superpreneur ini. Pembetot bass band Seringai yang juga pebisnis sukses di bidang F&B dengan brand Lawless Jakarta ini bakal berbagi cerita dan pengalaman menarik seputar enterpreneurship kepada para finalis. Ia menilai bahwa bisnis yang dimiliki oleh para finalis sangat beragam dan potensial untuk dikembangkan dan dikolaborasikan.
“Super Adventure Dare To Be The Next Superpreneur ini ajang yang sangat bagus untuk mengasah kemampuan dan kreatifitas generasi muda untuk berwirausaha, sekaligus memberikan mereka bekal yang nyata, yaitu modal usaha. Di grand final mendatang, saya akan sharing bagaimana tips and trick untuk membangun sebuah brand yang unik dan digemari oleh pangsa pasar yang dituju,” ungkap Sammy.
Perwakilan Super Adventure, Aloysius Dwiwoko Hertiyono, mengapresiasi minat generasi muda Indonesia yang yang sangat besar dalam menekuni dunia bisnis. Sejak awal diselenggarakan, ajang ini diikuti total lebih dari 2.000 wirausahawan muda.“Secara konsep, seluruh bisnis dari para finalis ini punya potensi yang luar biasa dan kualitasnya pun merata. Ada banyak sekali ide-ide inovatif yang muncul. Hal-hal seperti ini yang ingin kami angkat dalam Super Adventure Dare To Be The Next Superpreneur, sebagai inspirasi untuk memunculkan lebih banyak entrepreneur muda yang punya jiwa petualang dan local pride yang tinggi,” ujar pria yang karib disapa Tiyok.
Salah satu finalis dari kategori clothing & apparels adalah Nurman Farieka dengan brand yang diberi nama Hirka. Entrepreneur muda asal Bandung, Jawa Barat ini memiliki bisnis dan memasarkan produk yang unik yaitu sepatu menggunakan kulit ceker ayam sebagai material utama. Nama Hirka diambil dari bahasa Turki artinya dicintai, dengan harapan produk yang dihasilkan diterima oleh masyarakat luas.
Nurman mengatakan, kulit ceker ayam memiliki keunikan karena tekstur dan tampilannya eksostis seperti kulit reptil. “Dengan tekstur yang mirip kulit ular dan reptil lainnya, kulit ceker ayam bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan item fashion. Sehingga kulit ceker ayam bukan hanya jadi limbah, melainkan juga produk fashion bernilai tinggi dan mampu menggantikan penggunaan kulit ular agar populasinya tetap lestari. Ide ini yang terus kami dengungkan, salah satunya dengan kampanye #KisaHirka,” ungkap Nurman.
Dalam menekuni bisnis ini, Nurman secara khusus mendalami teknik penyamakan kulit ceker ayam yang cukup rumit. Dibutuhkan waktu sekitar 14 hari untuk mengubah kulit mentah menjadi kulit tersamak. Untuk satu sepatu, dibutuhkan 20 sampai 80 kulit ceker ayam. Dengan harga sepasang sepatu dibanderol mulai dari Rp 400 ribu hingga termahal Rp 6 juta, Hirka sudah dipasarkan ke mancanegara mulai dari Asia hingga ke Eropa.
Contoh bisnis dan produk potensial lainnya berasal dari kategori technology yaitu brand Zerolim yang dikelola oleh Trisa Oktavianti dari Jawa Timur. Zerolim merupakan platform bank sampah digital yang bergerak dibidang jasa pengelolaan limbah (jelantah) dan sampah (plastik PET) untuk keperluan bahan baku biodiesel dan bahan bakar. Didirikan pada 2019, Zerolim menghubungkan antara perusahaaan pengolahan biodiesel dengan mitra bisnis penghasil limbah dan sampah.
Trisa mengatakan, Zerolim mampu mengatasi masalah ketidakseimbangan antara minimnya distribusi dan pengelolaan limbah maupun sampah secara maksimal, dengan tingginya kebutuhan permintaan bahan bakar yang belum terpenuhi. Ia memiliki visi agar Zerolim yang merupakan kependekan dari zero limbah, dapat menjadi one stop waste management service solution yang menerapkan prinsip ekonomi sirkular melalui pemberdayaan masyarakat.
“Kami mengusung economic circular serta environmental awareness, jadi semua pihak bisa merasakan manfaat dari inovasi aplikasi kami. Kami mengikuti Super Adventure ‘Dare to Be The Next Superpreneur’ untuk dapat berjejaring dan berkolaborasi dengan para entrepreneur lain. Kami optimis Zerolim akan memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap aspek ekonomi, energi, lingkungan, kesehatan, serta dampak sosial masyarakat Indonesia ke depannya,” papar Trisa.
Grand final Dare To Be The Next Superpreneur yang digelar pada 1 dan 2 Oktober 2022 di Sarinah Jakarta akan menyuguhkan keseruan menarik mulai dari fashion show, live mural, games, exhibition, bazaar dan live music yang menampilkan Geng Juara Kelas (Juara Supermusic ‘Dare To Be The Next Superstar’ Season 1), Mad Elephant (Juara Supermusic ‘Dare To Be The Next Superstar’ Season 2), dan Ardhito Pramono. So, pantau terus social media SUPERADVENTURE dan sampai bertemu di Sarinah, Superfriends!