Urbannews | Menyambut perayaan 60 tahun PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) pada 13 Mei 2025, PGN menghadirkan sebuah festival yang penuh warna dan semangat, yaitu Suadesa Festival 2025. Acara yang akan berlangsung pada 10-11 Mei 2025 di Gasblock PGN Karangrejo, Magelang ini merupakan wujud nyata dari program Desa Energi Berdikari Pertamina, dengan Desa Karangrejo, Borobudur sebagai desa binaan PGN. Melalui inisiatif CSR ini, Suadesa Festival diharapkan menjadi pemacu pertumbuhan ekonomi desa dengan mengangkat potensi UMKM sekaligus mempromosikan kekayaan seni dan budaya lokal.
“Suadesa Festival bukan sekadar pesta rakyat, melainkan momentum untuk membuka ruang-ruang ekonomi baru dari kekayaan sumber daya lokal. Kami berharap festival ini bisa menjadi jembatan yang menguatkan hubungan sosial antara PGN dengan masyarakat serta komunitas budaya sekitar,” ujar Sekretaris Perusahaan PGN, Fajriyah Usman, pada 9 Mei 2025.
Festival ini mengedepankan peran aktif masyarakat sekitar sebagai fondasi utama. Diharapkan, dengan semangat gotong-royong itu, penyelenggaraan festival serupa dapat berjalan mandiri di masa depan.
Salah satu daya tarik utama adalah Pasar Suadesa, tempat berkumpulnya 40 tenant UMKM dari Desa Karangrejo dan Desa Wringin Putih Borobudur. Tenant tersebut terbagi ke dalam dua kelompok utama: UMKM Kuliner dan UMKM Kerajinan Tangan. Para peserta siap menyuguhkan beragam produk khas, mulai dari kuliner tradisional seperti pecel, angkringan, jajanan pasar, dan jamu, hingga kerajinan tangan yang meliputi ukiran kayu, pahat batu, anyaman, batik, serta aksesoris khas Borobudur.
Lebih dari sekadar festival, acara ini juga menjadi panggung bagi komitmen PGN sebagai Subholding Gas Pertamina dalam menggenjot penggunaan energi ramah lingkungan. Salah satu inovasinya adalah moda transportasi gas Cylinder CNG bermerek Gaslink C-Cyl yang disiapkan untuk memenuhi kebutuhan gas tenant kuliner. Selain itu, Balkondes PGN di Desa Karangrejo juga memanfaatkan energi hijau seperti panel surya untuk mendukung operasional penginapan, UMKM, dapur, serta kelistrikan, menciptakan ekosistem mandiri yang berkelanjutan.
Suadesa Festival pun menegaskan komitmen terhadap lingkungan dengan kebijakan Pasar Suadesa yang tidak menyediakan kantong plastik sekali pakai. Pengunjung didorong untuk membawa tas belanja ramah lingkungan guna mengurangi sampah plastik dan menguatkan kesadaran akan pentingnya menjaga alam.
Semarak festival semakin lengkap dengan panggung seni yang menampilkan ragam budaya lokal. Beberapa komunitas dan seniman ternama seperti Shaggydog, Irta Amalia, dan Om Janema turut memeriahkan suasana dengan pertunjukan memukau.
Tak kalah menarik, Workshop Suadesa menawarkan pengalaman belajar membuat kerajinan tradisional, mulai dari anyaman, tenun, ukiran, hingga keramik. Workshop ini menggunakan bahan alami yang ramah lingkungan, sekaligus melestarikan teknik warisan leluhur yang autentik.
Produk hasil karya peserta workshop tidak hanya memperkaya nilai seni, tetapi juga menjadi bagian dari pelestarian tradisi serta identitas budaya yang dapat diwariskan ke generasi berikutnya.
“Program CSR PGN yang diwujudkan melalui Suadesa Festival merupakan bentuk nyata perhatian kami untuk mengembangkan potensi desa. Desa Karangrejo memiliki sumber daya yang melimpah di sektor UMKM, pariwisata, dan ekonomi kreatif. Kami berharap festival ini bisa menjadi perhelatan tahunan yang terus tumbuh dan dinanti masyarakat,” tutup Fajriyah dengan penuh semangat.