Urbannews | Bukber (buka bersama), sekaligus merayakan Hari Musik Nasional, dan silaturahmi di kalangan musisi, seperti yang dilakukan oleh PAPPRI (Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu, dan Penata Musik Rekaman Indonesia), Minggu (16/3) di Asthana Kemang, Jakarta, bisa menjadi momen yang sangat berharga. Selain mempererat hubungan antar musisi, acara seperti ini juga memberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman, ide, dan inspirasi.
Daripada terjebak dalam diskusi yang mungkin bisa menjadi kontroversial, seperti royalti, bukber dan silaturahmi menciptakan suasana yang lebih hangat dan akrab. Ini adalah waktu untuk saling mendukung, merayakan karya satu sama lain, dan membangun komunitas yang solid. Selain itu, momen seperti ini juga bisa menjadi ajang untuk kolaborasi baru dan inovasi dalam musik.
Jadi, memang lebih asik untuk menikmati kebersamaan dan merayakan persahabatan di antara musisi daripada terfokus pada isu-isu yang bisa memecah belah. Acara dengan #musikajadulu seperti ini tidak hanya menjadi ajang untuk berkumpul dan berbagi cerita, tetapi juga untuk mengenang perjalanan musik di Indonesia, menghargai pencapaian para musisi, dan mendorong generasi muda untuk terus berkarya.
Suasana hangat dan penuh kebersamaan tak saja terlihat dibawah panggung, dimana para pesohor di Industri musik baik penyanyi, pencipta, pemusik, penggiat, sampai pejabat terkait seperti Wakil Gubernur DKI Jakarta hingga petinggi setingkat Dirjen di Kemenbud juga Ekonomi Kreatif duduk bersanding, seiring dalam irama hati tanpa sekat usia, populeritas apalagi jabatan.
Termasuk para penampil diatas panggung dari beragam entitas atau genre, mulai dari irama pop, musik padang pasir, jazz, rock, blues, musik kontemporer, sampai klasik pun menciptakan ikatan kuat dalam birama persatuan dan persaudaraan di antara mereka, hingga pada gilirannya memicu kolaborasi dan inovasi dalam dunia musik.
Musisi sering kali terjebak dalam perdebatan soal royalti karena ketidakpastian pendapatan dan perbedaan kepentingan. Alih-alih bersatu, mereka malah lebih fokus pada masalah individu, seperti perlindungan hak cipta dan pendapatan, yang membuat kolaborasi untuk solusi bersama menjadi sulit. Musisi seharusnya bersatu untuk mencari solusi perbaikan bersama.
Merayakan Hari Musik Nasional dalam acara bukber dan silaturahmi musisi seperti yang dilakukan oleh PAPPRI juga didukung Whatsapp Group Swara adalah cara yang sangat tepat untuk menghargai dan merayakan kontribusi musik dalam budaya Indonesia. Para musisi dapat saling mendukung dan merayakan keberagaman musik Indonesia, serta memperkuat solidaritas di antara mereka.
Dengan mengalihkan fokus dari perdebatan royalti ke kolaborasi dan solusi bersama, musisi dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik untuk diri mereka sendiri dan industri musik secara keseluruhan. Ini adalah cara yang indah untuk merayakan seni dan budaya yang telah menjadi bagian penting dari identitas bangsa.