Urbannews Musik | Hari Jumat, 30 September 2022 sore, Saya berpacu dengan waktu menyusuri kemacetan lalu-lintas di Jakarta, menuju JCC Balai Sidang Senayan, Jakarta, untuk menyaksikan pertunjukan musik “Chrisye Live by Erwin Gutawa”. Entah kebetulan, atau sedang diburu rindu untuk bersua Chrisye kembali keatas panggung, sayup-sayup suara lirih Chrisye menyeruak dari sebuah tape yang diputar supir online yang Saya tumpangi. Deretan kidung pun mengalun merdu, mulai dari era 70-an hingga awal 90-an sepanjang jalan merangsek masuk dalam memori, seolah-olah mengajak meretrospeksi perjalanan panjang musiknya Chrisye.
Sang legenda musik yang satu ini, memang telah meninggalkan kita semua 15 tahun lalu, tepatnya pada 30 Maret 2007. Tapi entah kenapa, sukma Chrisye terasa masih ada, dan seolah menjelma kembali namun dia wakilkan lewat lagunya untuk tetap bersemayam dilubuk hati. Rasanya tak semua orang memiliki keberuntungan semacam itu. Karakter vokal Chrisye yang khas, tetap dikenal banyak orang hingga akhir hayatnya.
Tanpa terasa, Saya pun sampai di lobby JCC yang ternyata sudah dipenuhi para penggemar maupun sahabat Chrisye. Sosok Chrisye begitu banyak jejak karya musiknya yang di wariskan untuk terus di kenang, baik oleh para musisi muda maupun penggemarnya. Banyak sosok penyanyi atau pemusik tumbuh, tapi hanya sedikit lagunya bisa ajeg seperti Chrisye hingga kini.
Tanggal 30, menjadi angka spesial hari itu. “Chrisye Live by Erwin Gutawa” digelar untuk merayakan 30 tahun Jakarta Convention Center (JCC), sekaligus tanggal wafatnya sang legenda Christian Rahadi atau Chrisye. Ketika jam merambat perlahan menuju angka 19.00, suasana lobby Plenary Hall Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC) penuh sesak para penonton, mereka berkumpul dan bersiap menyusuri lorong waktu untuk bertemu kembali bersama sang idola lewat konser ‘Chrisye Live by Erwin Gutawa’.
Tepat pukul 20.00 WIB, ruang dalam Plenary Hall JCC mulai meredup, dan panggung secara perlahan bercahaya. Erwin Gutawa dan awak orkestranya di posisi masing-masing, memainkan reportoar pembuka, kemudian hadir sosok Chrisye lewat layar besar yang diambil dari footage-footage konser dan juga video almarhum, membawakan lagu Galih dan Ratna, Pelangi, Cinta, Juwita, serta Hip Hip Hura, sontak ribuan penonton bergemuruh ikut berdendang.
Kerinduan para penggemar akan suara dan karya dari mendiang legenda musik Indonesia, Chrisye, terbayar lunas ketika beberapa nomor lagu hits dibawakan dengan apik oleh Erwin Gutawa dkk secara live mengeringi vokal Alm. Chrisye dengan apik, diantara sesudahnya; ada Surya Tenggelam, Juwita Malam, Lilin Lilin Kecil hingga Pergilah Kasih sebagai lagu penutup. Menariknya, sesekali Chrisye menyapa penonton, juga memperkenalkan Erwin Gutawa, seolah seperti nyata.
Sang maestro komposer Indonesia, Erwin Gutawa dan tangan dingin dari Taba Sanchabakhtiar yang mengatur visual dan tata cahaya, juga kerja keras tim Indonesia Production Community (IPC), serta tentunya Jakarta Convention Center (JCC) yang berulang tahun, bisa menyajikan pertunjukan yang spektakuler. Sulit ditampik, jika malam itu adalah malam penuh nostalgia, baik rindu meridu dengan sang legenda, Chrisye, tapi juga merindu akan lagu lagu yang membawa kenangan kemasa lalu dari perjalanan hidup bersama teman tercinta.
Ada catatan menarik dari pertunjukan Chrisye Live by Erwin Gutawa di Jakarta Convention Center (JCC) 2022. Pertama. Walau secara teknis, Erwin Gutawa tinggal mensinkronkan musik yang dimainkan dengan video live Chrisye, jika tidak ada persenyawaan musikal keduanya pasti ada misleuknya. Kedua. Ternyata merekam perjalanan bermusik bagi seorang musisi itu sangat penting, baik itu foto maupun video, karena suatu saat dokumentasi tersebut bisa jadi diperlukan seperti konser Chrisye Live ini.
(Foto: istimewa)