WO Pengantin Production Lestarikan Budaya dalam Pagelaran Paugreran Panggih Surakarta

Art & Culture893 Dilihat

Urbannews_Yogyakarta | Wedding Organizer Pengantin  Production  yang digerakkan oleh Dani Wigung selaku owner  bersama Memories Production serta Royal  Ambarrukmo Yogyakarta menyelenggarakan Pagelaran & Talk Show Penerapan Pugeran Panggih Surakarta (Paes, Busana, Tata Upacara dan Gendhing) di The Kasultanan Ballroom Royal Ambarrukmo Yogyakarta.

Budaya tradisi mengajarkan nilai tata krama, seperti tergambarkan dalam foto utama. Upacara Panggih Pengantin merupakan salah satu adat istiadat dalam pernikahan Jawa khususnya adat Surakarta dan Yogyakarta.

Dani Wigung owner WO Pengantin Production Yogyakarta sebagI Ketua penyelenggara Pagelaran Budaya

“Upacara adat ini dilestarikan dengan cara mengembalikan pada paugeran (patokan, peraturan) dari Kraton, meskipun dalam penerapannya tidak bisa diterapkan secara utuh di masyarakat,” ujar Dani Wigung, owner dan juga istri dr Wigung Wratsangka, dalam keterangan persnya, baru-baru ini.

Dalam pagelaran inilah ditunjukkan bagaimana paugerannya dan bagaimana penerapan dalam masyarakat khususnya Upacara Panggih Pengantin Surakarta.dr Wigung Wratsangka penerima Anugerah Kebudayaan 2019 oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X menjadi salah satu narasumber.

Narasumber Mamok Rahmadona dan dr Wigung Wratsangka pakar dan praktisi pernikahan tradisi Jawa

Ketokohan dan kepakarannya tidak diragukan lagi. Narasumber lainnya adalah Mamuk Rahmadona, S.Sn. lulusan Institute Seni Indonesia Yogyakarta.

Sering diminta sebagai narasumber serta workshop rias pengantin diberbagai kota dan karirnya menembus dunia internasional dalam tata rias dan tari.

Herman Courbois GM Royal Ambarukmo Hotel Yogyakarta sebagai tuan rumah Pagelaran Budaya

Wedding Organizer Pengantin Production menampilkan teman-teman perias, dekorasi, foto dan video yang tergabung dalam Yogyakarta Wedding Destination menjadi talent dalam pagelaran tersebut, sehingga muncul rasa memiliki dan bangga atas budaya negeri sendiri.

Acara dihadiri oleh 200 yang terdiri dari para perias, MUA, pembawa acara, wedding organizer, dekorato, serta pelaku industri pernikahan dari Jakarta, Palembang, Bandung, Cirebon, Bogor, Semarang, Surakarta, Surabaya, Jepara dan berbagai kota lainnya.

“Diharapkan dapat menjadi bekal pengetahuan untuk bisa diterapkan dalam melayani klien-klien khususnya upacara Adat Panggih Surakarta,” pungkas Dani Wigung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

72 komentar