Unforgettable 2; Kuno itu Seksi, Klasik itu Asik!.

Music182 Dilihat

IMG_20190805_000030-800x560-600x420

Urbannews Musik | Saat kita; saya-kamu membicarakan tentang masa lalu, seharusnya kita sama-sama tahu bahwa masa itu sudah tak berlaku. Segala yang hadir dalam ingatan bukan lagi apa yang sedang terjadi, tetapi apa yang sudah terjadi dan berlalu. Tapi, untuk mengingkarinya kita tidak bisa berpaling rupa. Karena kenangan itu sering kali hadir tanpa kata-kata. Semua memang telah tertinggal di masa lalu, tapi kenangan selalu menyimpan kisah panjang yang tak akan termakan oleh zaman.

Bagi generasi 80’an, masa remaja punya tempat yang unik di hati kita. Jauh sebelum gadget dan internet mewarnai hari-hari kita, ada ruang kita kumpul, ada canda-tawa saat kita bersama. Bertemu untuk bertatap muka adalah rutinitas kita, tidak seperti sekarang berjumpa hanya di dunia maya. Banyak momen indah dari masa itu yang membuat kita ingin lekas masuk ke dalam mesin waktu, untuk kembali lagi mencicipi hari-hari tanpa beban itu.

Generasi 80-an adalah generasi yang hidup dalam dua zaman, yakni analog dan digital. Banyak yang mengatakan, masa lalu adalah gambaran masa kini. Atau, ada pula yang menyebut bahwa masa kini tercipta karena perjalanan masa lalu. Semua bergerak saling kait mengkait dalam pusaran yang sama, yakni kisah perjalanan waktu. Konon katanya, tampilan fesyen retro atau tren gaya-gaya mode klasik tahun 80-an pun bakal kembali diminati di era kini. Gaya vintage memang selalu menarik untuk diaplikasikan kapan pun.

Termasuk di dunia musik mengalami perputaran. Dan, hari ini percaya atau tidak, tren pendengar musik kembali ke zaman oldskull. Musik masa lalu biasa disebut kuno, retro, vintage atau jadul, konon lebih nikmat untuk di dengar ketimbang sekarang. Musik masa lalu selalu punya penggemar fanatik, dan bahkan sampai generasi yang belum lahir saat itu. Lihat saja kini banyak anak-anak muda sekarang, atau istilahnya millenial dan bahasa kerennya kids zaman now, punya koleksi band-band lawas –yang mungkin saja warisan dari orangtua atau kerabatnya.

IMG-20190802-WA0033-620x620

Kuno itu seksi, klasik itu asik!. Jargon ini sekarang seperti semacam jimat ketika semua menoleh ke belakang dan mengatakan, saatnya kembali pada kejayaan musik masa lalu. Tren ini pula, akhirnya menjadi gagasan sekelompok anak Jakarta Selatan, tepatnya para alumni SMP 11, 12, 13, dan 19, yang dimotori Tanty, Dj Remy Irwan, Dj Tanto Buds, dan bantu Arry BW, membentuk wadah berkumpul atau reunian sekaligus berkegiatan dengan nama ‘ASIK (Anak Klasik)’. Untuk mewujudkan impian mereka setelah 30 tahun tidak berjumpa, di buatlah event musik untuk mereka bertajuk ‘Unforgettable’.

Menurut Tanty, yang paling mudah mempersatukan teman-teman untuk kembali berkumpul lagi adalah lewat musik. “Dengan memutar kembali musik yang menjadi bagian kenangan manis perjalanan hidupnya, kidung rindu mereka untuk mengenang dan kembali merasakan nuansa remajanya terobati. Tidak di sangka gelaran Unforgettable ke-1 mendapat animo luar biasa, di hadiri sekitar 200 orang lebih. Atas desakan dan permintaan teman-teman, termasuk dari alumni di luar selatan yang ingin bergabung, kami bikin lagi Unforgettable 2, seperti malam ini,” jelas Tanty, Sabtu (3/7) di Sport Stube, Pondok Indah Golf Galery, Jakarta.

Dj Remy Irwan menambahkan, musik era 80’an adalah ektase kejayaan musik Indonesia, masa itu di mana sebuah kaldera ruang serta waktu sanggup mempertemukan berbagai genre, dan bermulanya keterlibatan teknologi massive dalam musik. Rock, Fussion, Pop Melankolis, dan berbagai genre hidup bersama. “Sesuai nama kami yakni ASIK (Anak Klasik), maka pilihan musiknya pun sesuai selera kami. Ada dua suguhan yang kami sajian untuk penonton yang hadir, misalnya grup band membawakan hits Toto, Uriah Heep, Genesis, atau Purple. Sedangkan untuk Dj, tentunya musik-musik klasik disco,” tukas Remy.

Agar pergelaran Unforgettable 1&2 tampil memberi kesan manis untuk penonton, baik Tanty, Remy Irwan, dan Tanto Buds, mempercayakan untuk band performer kepada Harry Murti, musisi dan juga enterpreneur, menanganinya. Maka terbentuklah 1985 Band, yang beranggotakan Harry Murti (bass), Kadek Rihardika (Gitar), dan Ferry HK (drum). Guna memberi enerji baru dalam setiap penampilan, Harry Murti manggaet Yaya Moektio (drum), Yuke ‘Dewa’ Sampurna (bass), dan penyanyi lain, untuk featuring. Sedangkan, untuk musik elektronik ditangani langsung oleh Dj Remy Irwan.

Tanty kembali berujar, Unforgettable sebagai produk event musiknya ASIK, akan di gelar secara kuntinyu. “Walau di sesi 1&2 ini, kami masih berjibaku sendiri dari sisi permodalan, karena sponsor sifatnya masih barter produk. Tapi jika melihat animo yang hadir malem ini kurang lebih sekitar 250-300 orangan, semangat kami muncul menggelar sesi berikutnya. Apalagi, permintaan yang mau ikut bergabung banyak, maka segmen alumni yang mau reunian melebar. Dua sesi ini adalah modal untuk berkerjasama dengan sponsor, venuew, dan lainnya. Tugas kami menjaga konsistensi, sikap profesionalisme, dan tentunya konten kreatif agar tidak jenuh,’ papar Tanty.|Edo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *