Split Single Berbahasa Daerah dari The Panturas dan Sundancer

Music460 Dilihat

Urbannews | La Munai Records, baru saja merilis dua single eksklusif (split) berbahasa daerah dari dua kelompok surf-garage-rock garda depan Indonesia, The Panturas (Jatinangor) dan Sundancer (Lombok) dalam format piringan hitam 7 inci. Rilisan ini menjadi salah satu rilisan dalam program “La Munai – Singel Klub” yang akan dirilis berkala.

Side A

The Panturas – Lasut Nyanggut

Adalah lagu pertama The Panturas menggunakan bahasa dan instrumen daerah, yakni Bahasa Sunda. Lagu yang diproduseri oleh Ricky Virgana dari White Shoes and The Couples Company merupakan hibrida dari musik garage psych-surf-calypso dan oriental pop Sunda. Lagu ini bercerita tentang situasi saat sedang memancing ikan, yang mana jika liriknya diartikan ke dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai “Gagal Bersambut”. Istilah tersebut cukup populer dalam kegiatan memancing.

Bagus ‘Gogon’, basis The Panturas, menambahkan bahwa lagu ini pertama kali dikerjakan pada tahun 2019, ketika The Panturas sedang ingin ‘mengejar’ sound dan estetika band garage atau tua di Indonesia.

“Saat itu, kebanyakan referensi yang kita denger nyanyi pakai bahasa daerah. Sebelumnya kita pernah cover lagu dari Eka Sapta, Pergi Tanpa Pesan secara instrumental, tapi rasanya beda saat kita kerjain Lasut Nyanggut, yang ini lebih kena. Mungkin lagu sendiri, dan pastinya bisa merepresentasikan dari mana Panturas berasal,” tambah Bagus ‘Gogon’.

Side B

Sundancer – Dedare Tanjung

“Dedare Tanjung” atau “Gadis Tanjung” adalah lagu yang digubah oleh Sundancer dari dua sumber utama. Sumber pertama mereka ialah “Dark Eyes”, lagu folk dari Rusia yang menjadi sumber asli lagu ini. Sumber kedua ialah dan “Panon Hideung”, lagu gubahan Ismail Marzuki, yang telah membumi dengan lirik Bahasa Sunda. Tanpa mengurangi rasa hormat, Sundancer menerjemahkan lagu “Panon Hideung” ke Bahasa Sasak, bahasa ibu warga Pulau Lombok, tempat Sundancer berasal.

“Tujuan utama rekaman ini adalah memperkenalkan kembali khasanah musik dan budaya lampau kepada generasi sekarang. Sebuah pembuktian bahwa lagu yang menggunakan bahasa ibu juga bisa dibikin keren.” jelas Decky Jaguar, Vokalis The Sundancer.

Piringan hitam ini akan dirilis dan didistribusikan di beberapa Negara Eropa Barat dan Asia, dengan layout cover yang sedikit berbeda.

Selamat menikmati.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *