PanganFest; Menggali Potensi Pangan Lokal Mengglobal di Era Digital

Uncategorized1744 Dilihat

Urbannews | Memasuki era masyarakat digital atau Society 5.0, di mana teknologi digital termutakhir sudah mulai masif digunakan masyarakat, termasuk untuk pertumbuhan dan kemajuan sektor usaha. Apalagi untuk menghadapi persaingan ekonomi global. Oleh sebab itu, transformasi digital khususnya disektor wirausaha pangan perlu segera dilakukan.

Gelaran PanganFest adalah salah satu solusi dan cara kreatif dalam mengkolaborasi potensi pangan lokal, pengetahuan sekaligus teknologi digital. Diharapkan gelaran PanganFest ini menjadi cara baru dalam menghubungkan para inovator pangan untuk mendapatkan pasar lebih luas melalui usaha produksi pangan lokal melalui pendekatan teknologi digital.

Hal tersebut disampaikan oleh salah satu founder PanganFest, Anisa Firdia Hanum. “Indonesia itu dikenal dengan keragaman pangan lokalnya yang luar biasa. Melalui kegiatan PanganFest ini kami ingin mendorong pangan lokal untuk bisa menjadi lifestyle konsumsi generasi masa kini,” katanya kepada wartawan, Minggu (21/2).

Wanita kelahiran Surabaya ini menjelaskan PanganFest merupakan program yang diinisiasi oleh Forbil Institut. Pada gelaran perdananya, PanganFest melakukan pula kolaborasi dengan kegiatan Jogja Music Week (JMW) yang digagas oleh Sinergy Live.

Menurut Anisa, kolaborasi kegiatan musik dengan produk pangan lokal ini tentu saja memberikan tantangan besar. “Di sinilah kami ingin mengkampanyekan pentingnya konsumsi pangan lokal itu kepada generasi muda yang dikemas dengan kegiatan musik sekaligus juga memberikan pasar,” jelas wanita yang pernah dipercaya sebagai asisten peneliti di Center for Digital Society, Universitas Gadjah Mada (UGM) ini.

Perihal waktu penyelenggaraan, Anisa menjelaskan, pihaknya akan mengikuti kebijakan pemerintah daerah Yogyakarta. “Yang pasti kita akan melakukannya dengan melakukan protokol Covid-19 yang ketat. Kapan waktunya? Semuanya tergantung pada kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Yogyakarta,” ujarnya.

Lebih lanjut Anisa juga menjelaskan kontribusi nyata dari PanganFest ini nantinya dibuatkan pula aplikasi inovasi berbasis pada platform digital. Ia ingin kehadiran platform digital ini bisa menjadi ruang kreatif dalam menstimulasi lahir dan tumbuhnya para inovator pangan lokal di seluruh nusantara dalam mengembangkan pengetahuan dan kearifan lokal terhadap keberagaman pangan nusantara.

“Dengan memberikan nilai tambah, baik dalam bentuk olahan maupun kemasan terhadap produk pangan, serta membangun hub innovation digital, kami menginginkan Indonesia yang kuat secara ekonomi dengan berlandaskan pada kearifan lokal yang ditandai dengan kolaborasi atas pengetahuan, kemajuan teknologi dan potensi lokal bernama pangan nusantara,” tutur penyandang gelar master dari University of Western Australia ini.

Sementara itu, Bakkar Wibowo yang menjadi penggagas Jogja Music Week, mengapresiasi adanya kolaborasi dengan kegiatan PanganFest ini. Kegiatan yang diberi tajuk PanganFest x JMW ini, menurut dia, sebagai cara untuk saling mengisi ruang kepada para pelaku inovator pangan dan musisi. Ia juga menyebutkan kegiatan yang rencananya digelar di tujuh kafe di Yogyakarta ini akan mengikuti kebijakan pemerintah terkait pencegahan penyebaran Covid-19. “Jadi untuk waktunya kami masih terus menunggu. Yang pasti secara persiapan seluruh kru sudah siap,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

115 komentar