Jakarta, UrbannewsID.com | Bagaimana kalu dua group musik cutting-edge ternama dl Indonesia berkolaborasi melahirkan karya lagu? Pastinya, ada sesuatu yang beda dan keseruan baik dalam proses penggarapan maupun hasilnya. Sebab, selain mereka berbagi peran meracik nada dan lirik agar asyik juga unik. Tidak kalah pentingnya pula, bagaimana mereka harus mampu menyelaraskan hati yang berbeda-beda untuk menjaga harmonisasi.
Kolaborasi unik inilah yang ditawarkan sekaligus diproduksi oleh Generation G sebagai community platform bagi kaum muda kreatif, untuk kembali menginisiasi program UrbanGiGs 2017, yang merupakan ajang bagi generasi muda untuk menyalurkan dan mengekspresikan dlri melalui bentuk karya kreatif; khususnya musik, dengan meluncurkan album “Urban GiGs X Unreleased Project” bersikan 6 kolaborasi dari 12 group musik.
UrbanGiGs yang terus berusaha memberikan yang terbaik dalam mempertahankan atmosfir musik cutting-edge agar selalu diterima oleh pecinta musik di Indonesia. Album kolaborasi yang belum pernah ada sebelumnya bagi para pecinta musik cutting-edge, karya yang diciptakan bersama 12 group musik ini diharapkan dapat dimiliki dan dinikmati oleh seluruh pecinta rnusik Indonesia.
Namanda Mandagle, Brand Manager Generation-G menjelaskan, ”Album ini merupakan perwujudan komitmen dan keseriusan Urban GiGs dalam mendukung generasi muda kreatif di Indonesia. Kami ingin membawa Urban GiGs sebagai initiator dalam menghadirkan kolaborasi antar cutting-edge musik band dalam menciptakan suatu karya baru untuk memberi nafas segar bagi musik Indonesia,” paparnya, Selasa (5/9), di The Establishment, SCBD, Jakarta Selatan.
Album kolaborasi ini melibatkan nama-nama penting dalam industri musik cutting-edge di Indonesia. Seperti Elephant Kind X Rock N Roll Mafia, Barasuara X Scaller, Kelompok Penerbang Roket X Kimokal, The Brandals X Agrikulture, Silampukau X The Hydrant, Mocca X Payung Teduh. Dengan memiliki taste berbeda yang memberikan nuansa eklektik, campur aduk, dengan berbagai pola pengekspresian.
Salah satu kolaborator dalam album ini, yaitu Mocca X Payung Teduh, yang melahirkan dua karya lagu berjudul ‘Menunggu’ dan ‘Bertemu’. Menurut cerita Arina vokalis Mocca, penggarapannya cukup singkat. Mocca melalui Riki sang gitaris membuat lagu judulnya ‘Menunggu’, dan Payung Teduh membuat lagu balasannya berjudul ‘Bertemu’. “Kita hanya coba berbagi peran saja. Paling yang tersulit membagi waktu untuk kumpul bersama-sama, maklum secara geogafis anak-anak Mocca dan Payung Teduh berbeda,” pungjas Arina.
Karya-karya kolaborasi para grup musik ini, Namanda Mandagle mengatakan, hak cipta atas karya lagu tetap milik masing-masing pencipta sepenuhnya. Urban GiGs hanya memiliki hak atas masternya saja selama dua tahun kontrak, serta penampilan eksklusif membawakan karya baru mereka hanya di urban GiGs. “Selain mereka memiliki hak royalti sesuai pemggunaannya, setelah dua tahun nantinya master lagu-lagu tersebut kita kembalikan,” jelas Namanda.
Selain itu, Urban GiGs akan melaksanakan tour roadshow ke 12 kota di Indonesia, seperti Medan, Padang, Pekan Baru, Palembang, Lampung, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, dan Makassar. Dalam roadshow ini juga akan menyajikan beragam kegiatan seperti workshop, Live Mural, dan beberapa kegiatan activation sehingga para Generation G dapat meilihat dan menikmati susana yang diberikan dalam roadshow Urban GiGs, Info lengkap bisa lihat di www.urbangigs.id
Bersamaan dengan peluncuran album Urban Gigs x Unreleased Project, diperkenalkan pula album lainnya dari pendatang baru berjudul “SESARI SELAGU” untuk ikut meramaikan perkembangan musik indie di Indonesia. Band ini merupakan hasil audisi dari beberapa kota, dan merupakan band pilihan yang memberikan kesan tersendiri ketika mereka tampil di atas stage Urban GiGs.
“Kami berharap kehadiran SESARI SELAGU akan lebih memacu para generasi muda dan musisi baru untuk terus berkarya serta berpartisipasi dalam ajang seleksi yang kami laksanakan kedepannya. Semoga rangkaian kegiatan UrbanGiGs dapat menjadi sarana sekaligus wadah bagi mereka yang ingin menyalurkan bakat dan kreatifitas mereka di jalur musik Indie” tutup Namanda.|Edo (Foto Istimewa)