Jadikan Pilpres 2019, Pesta Demokrasi Yang Asik!

Uncategorized168 Dilihat
20181005_101056-663x468
Foto (Ki-Ka): Andre Rosadie, Irjen Polisi Setyo Wasisto, Amazon Dalimunthe, dan Ipang Wahid, dalam acara Dialog Politik Asik, Kamis (4/10) malam di Ecology Café Kemang, Jakarta

UrbannewsID Community | Polarisasi politik peninggalan Pemilu Presiden 2014 -yang telah merobek kohesi sosial- kemudian muncul lagi dalam Pilkada DKI Jakarta 2017, diperkirakan akan tetap diwarnai persaingan tajam dua kekuatan politik dominan hingga Pemilu Presiden 2019. Jangan heran, jika polarisasi tersebut memuncul gesekan diakar rumput dengan istilah penamaan yang dibuat dan ditujukan antar masing-masing pendukung yakni ‘cebong’ dan ‘kampret’.

Pertemuan seteru lama, membuat kontestasi politik kedua pendukung calon menghangat, yang ujungnya melakukan segala cara saling serang menebar hoax, kebencian dan fitnah di jagad maya seperti biasa. Dan, jika ini dibiarkan, tidak saja membangun sel-sel permusuhan, kangker hati dan dengki yang akut sesama anak bangsa tapi juga sedang merusak tatanan sosial yang guyub warisan nenek moyang.

Untuk itu, ‘Komunitas Indonesia Damai’ yang beranggotakan orang-orang peduli dan prihatin atas kondisi tersebut, menggelar acara Dialog Politik Asik, Kamis (4/10) malam di Ecology Cafe, Kemang, Jakarta Selatan. Dimoderatori wartawan senior Amazon Dalimunthe, hadir sebagai pembicara Ipang Wahid (Tim Kampanye Jokowi Maruf), Andre Rosadie (Tim Kampanye Prabowo Sandi), dan Irjen Polisi Setyo Wasisto, Humas Polri.

Dialog Politik Asik, mengajak masing-masing pihak jelang jelang pilpres menebar aura damai, berperilaku baik, bermartabat, serta memiliki kesantunan. Berkampanye dengan positif, kreatif, dan inovatif, darpada menebar hoax, kebencian dan fitnah. Sayang, dialog yang sejatinya mencuat gagasan kampanye apik, kreatif penuh damai seperti apa oleh kedua tim kampanye kedua calon berlangsung cukup singkat karena terbatas waktu. Tapi secara eksplisit, baik Ipang Wahid dan Andre Rosadie, kampanye yang akan dilakukan lebih mengedepankan adu gagasan tinimbang saling mencari kesalahan dan menjatuhkan.

Masa Pemilihan Presiden (Pilpres) sebentar lagi tiba, tepatnya bula April 2019. Ajang yang kerap disebut pesta demokrasi sebaiknya disambut dengan riang gembira, di warnai semangat, dan rasa sukacita, bukan dengan permusuhan apalagi memutuskan tali persaudaraan sebagai sesama anak bangsa karena beda pilihan. Anggaplah ini kompetisi bukan persaingan, yang menang jangan jumawa yang kalah kudu legawa, saling berucap salam dan saling dukung Indonesia berjaya kedepannya.

Baik Hilman Syaputra maupun Nefo Kardoyo sebagai inisitor acara Dialog Politik Asik, dari Komunitas Indonesia Damai, mengungkapkan, bahwa ide ini muncul dari sebuah keprihatinan rekan-rekannya yang tergabung di whatapp group mereka, menyoal minimnya kesadaran berdemokrasi yang sehat, santun dan penuh kedamaian dikalangan masyarakat, terutama di media sosial. “Komunitas yang kita bangun, justru anggotanya ada yang berbeda pilihan. Tapi, kita lebih mengedapankan silaturahnmi dan menjaga tali persaudaraan. Dan, semangat inilah yang kita akan tularkan bahwa politik itu asik,” tukas Hilman.

Sementara, Humas Polri Irjen Polisi Setyo Wasisto, menyataka, bahwa Polri sesuai fungsi dan tugasnya sebagai pengayom dan pelindung masyarakat kedudukan netral. Polri tidak dimana-mana, tapi ada dimana-mana untuk menjaga pesta demokrasi berjalan lancar dan damai. “Guna meredam para penebar berita hoax, kebencian dan fitnah yang bikin gaduh memecahbelah kerukunan berbangsa dan bernegara di media sosial, Polri telah membentuk Tim Cyber yang terdiri dari anggota polri ahli IT untuk memonitoring pergerakannya sebagai tindakan preventif, tentunya sesuai protap yang berlaku,” tutup Setyo Wasisto.|Edo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *