Urbannews | Album “Double Fantasy” dirilisNovember 1980, salah satu hitnya adalah “Woman”, sekaligus menandai kembalinya John Lennon setelah lima tahun menyatakan pensiun dari dunia musik. Dia telah menjalani kehidupan yang tenang dan rileks. Berjam-jam nongkrong di kedai kopi di sudut jalan 71st, New York, tanpa memusingkan pengamanan.
Dalam rangka album itu pula John gencar berpromosi. Antara lain melakukan sesi foto dengan Annie Libowitz, fotografer yang populer di kalangan musisi rock. Hasilnya muncul di sampul majalah Rolling Stone dan menggegerkan. Dia telanjang memeluk Yoko, seperti bayi yang mencari perlindungan.
Tanggal 8 Desember 1980, tepat 41 tahun silam, John Lennon dan Yoko muncul di pintu gerbang apertemen Dakota. Seorang pemuda menyodorkan vinyl “Double Fantasy” sambil memandangi John tanpa berkata sepatah pun. Adegan itu sempat diabadikan Paul Gores, fotografer amatir.
Setelah membubuhkan tanda tangan John pun segera menuju studio Records Plant untuk menyelesaikan album Yoko. Malamnya, selesai rekaman, Yoko mengajaknya ke suatu tempat tapi John memilih pulang karena ingin mengucapkan selamat malam kepada anaknya, Sean, khawatir keburu tidur.
Sesampainya di pintu apartemen sekilas dilihatnya pemuda yang tadi pagi menghampirinya. Yoko Ono yang berjalan beberapa langkah di depannya tiba-tiba mendengar letusan senjata api. “Saya di tembak!” rintih John, setelah itu tersungkur bersimbah darah. Penembaknya si pemuda itu, Mark D Chapman. “Akulah John Lennon,” teriaknya saat digelandang petugas kepolisian. David Geffen dari Geffen Records yang tiba beberapa saat di tempat kejadian mendapati Yoko Ono tengah histeris.
Berita kematiannya segera menyebar ke seluruh dunia dalam waktu satu jam. Banyak musisi yang meninggal akibat kecelakaan, over dosis, bunuh diri, tapi hanya satu yang dibunuh oleh penggemarnya sendiri. John Lennon adalah simbol manusia segala zaman. Jenius eksentrik yang tak pernah berhenti menyuarakan perdamaian.
Ada pun Yoko Ono, sahabat dekat seniman pop art Andy Warhol, sama sekali tidak pernah mengucapkan nama Chapman sebagai upaya meredam guncangan. Dia nampak tegar sampai kemudian tangisnya kembali meledak ketika mengeluarkan kaca mata yang dikenakan John, saat terjadi penembakan, untuk keperluan pemotretan.

Kaca mata retak penuh bercak darah mengering itulah yang muncul pada sampul album Yoko Ono berjudul “Season Of Glass”. (Denny Mr)