“Ada Dua Cinta”, Curhatan Liebie Soal Kekasihnya Yang Mendua

Music293 Dilihat

Urbannews | Gadis kelahiran Bandar Lampung, Liebie, mencoba menunjukkan keseriusan dan kapasitas sebagai seorang penyanyi dengan merilis 3 single berurutan selama kurun waktu 4 bulan, ditengah kondisi ketidak-normalan akibat pandemi Covid-19 yang melanda negeri tercinta.

Sebagai pendatang baru di blantika musik Indonesia, kiprah dan produktivitas Liebie melahirkan karya, terbilang berani sekaligus perlu juga di apresiasi. Tersebab, karya itu adalah kunci penting seorang penyanyi maupun musisi untuk bisa cepat terlihat dan terdengar, jika ingin memiliki karier yang panjang.

Liebie yang mencoba bermain di ranah musik dangdut. Hari Senin, 30 November 2020 ini, dirinya merilis single ketiganya berjudul “Ada Dua Cinta”. Sebelumnya, melesatkan single perdana bertajuk “Marah-Marah Melulu” pada 7 Agustus 2020, kemudian disusul single kedua “Janji Babang” yang berduet dengan Adika Mahesa (Kangen Band) pada 12 September 2020.

Jika pada dua single sebelumnya Liebie membawakan lagu-lagu karya Gilang A.K, maka di single ketiganya “Ada Dua Cinta”, lirik dan melodi lagunya Liebie ciptakan sendiri. “Tapi, proses untuk mengenakan lagu biar lebih bagus, mas Gilang A.K, ikut memolesnya, karena dia juga bertindak selaku arranger-nya,” jelas Liebie saat menggelar Jumpa Pers di Retoran Nyai Rasa, di Cipete Raya, Jakarta, Senin (30/11) sore.

“Ada Dua Cinta” bercerita tentang kisah cinta Liebie sesungguhnya yang kandas karena kehadiran orang ketiga. Di tengah kenyataan pahit yang dihadapinya, karena sang pacar tidak mau melepas kedua-duanya, Liebie berbesar hati mundur dan merelakan cintanya. “Lagu ini juga menjadi kado buat ulang tahun dia,” ujar pedangdut si goyang covid.

Liebie yang kini merubah penampilannya dengan berhijab. Pada single ketiga ini ia mengaku secara musik lebih fresh, juga menjadi lebih greget. “Tantangannya cukup ekstrim, bagaimana mendangdutkan lagu yang sangat ngepop. Aransemennya pun bongkar pasang terus sampai berkali kali revisi, sebelum jadi seperti yang sekarang ini,” tambah Gilang.

Ada cerita menarik sebelum akhirnya single ke-3 Liebie ini dirilis. Sepenuturan Gilang A.K, Liebie sempat ingin berhenti bermusik, cukup sampai di single ke-2. “Ya, Liebie sempat bilang ingin mensudahi bernyanyi. Mungkin ini pengaruh emotional dirinya, menghadapi kenyataan seperti yang tergambarkan dalam cerita lagunya itu. Saya coba menyemangatinya untuk tetap tegar, sayang berhenti ditengah jalan, karena langkah Liebie di Industri musik baru saja dimulai,” pungkas Gilang.

Dan, ini menjadi momentum bagi Liebie untuk tetap konsisten pada pilihannya yang ingin menjadi penyanyi professional. Begitu juga, keputusannya untuk berhijab. “Keinginan berhijab sebetulnya sudah lama, ini sesuai permintaan Ibu. Karena menurut Ibu, kamu berhijab tidak akan mengurangi kesuksesan mu. Perilisan single ini, menjadi momen penting saya berhijab, sekaligus bentuk pengabdian juga terhadap Ibu saya,” ujar Liebie.

Lagu “Ada Dua Cinta” yang sudah dibuatkan Video Clipnya dengan mengambil lokasi di sekitar Yogyakarta. Bertepatan perilisan single ke-3, serta keputusannya berhijab. Liebie juga mengumumkan manajemen barunya. Kali ini, Ferdian di dampuk jadi produser, sedangkan untuk label ia masih mempercayakan kepada Bintang Adian Musika (BAM).

Jika ditelisik lebih cermat ketiga single yang dirilis, menceritakan perjalanan kisah hidup Liebie. Walau masing-masing lagu punya kisah sendiri-sendiri, baik di “Marah-Marah Melulu”, “Janji Babang”, serta “Ada Dua Cinta”, tapi satu dengan lainnya memiliki keterkaitan dalam plot cerita. Ini bisa jadi mini seri yang menarik, jika digarap secara serius. Untuk itu, disetiap lagu atau video klip sebaiknya kasih plot twist sebagai pengantar ke lagu berikutnya, dan nantinya ditutup lewat album sebagai endingnya.

Ada catatan menarik sebagai masukan, untuk Liebie dan manajemen. Setelah 3 single di luncurkan, sebagai seorang penyanyi sebaiknya Liebie sudah mulai diposisikan layaknya sebuah produk atau brand. Perlu kemasan untuk membentuk karakter yang beda dan unik, baik olah vokal, penghayatan, pilihan bermusik dan lagunya, maupun visualnya (tampilan).

Para kreator yang ada di manajemen Liebie, harus mampu menterjemahkan isi lagu, dengan konsep yang matang dan cermat, terkhusus proses penggarapan video klip. Karena kekuatan lagu Liebie ada pada lirik yang bercerita, sebisa mungkin digarap secara sinematik. Maka, diperlukan story board yang finally, mulai dari pergerakan cerita lewat kamera, pilihan model yang pas dan tidak asal ada, juga properti dimana wardrobe di dalamnya, hingga kostum Liebie menarik dan berkarakter. (Foto Busan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *